Sumber: tanotofoundation.org
Kualitas sumber daya manusia suatu bangsa sangat ditentukan
oleh kualitas pendidikannya. Dengan pendidikan yang berkualitas, peluang untuk
meraih kesuksesan juga semakin besar. Sukanto Tanoto dan sang istri, Tinah
Bingei Tanoto sangat meyakini hal tersebut. Demi membantu mewujudkan hal
tersebut, sang pendiri grup bisnis Royal Golden Eagle ini pun mendirikan
organisasi filantropi Tanoto Foundation.
Sejak didirikan pada tahun 1981, Tanoto Foundation terus
mengembangkan program-program yang berfokus pada pendidikan. Dalam mewujudkan
pendidikan dasar Indonesia yang berkualitas, Tanoto Foundation memiliki 4 fokus
program. Keempat fokus program tersebut meliputi.
1. Pembelajaran Aktif
Pemerintah terus mendorong pola pembelajaran aktif.
Kurikulum baru dibuat untuk mencapai tujuan tersebut. Meski demikian, hasil
yang dicapai masih jauh dari apa yang harapan. Tenaga pendidik yang menjadi
ujung tombak dalam dunia pendidikan juga dinilai masih belum bisa menerapkan
kurikulum yang berfokus pada pola pembelajaran aktif.
PINTAR (Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas
Pembelajaran) merupakan sebuah program yang digagas oleh Tanoto Foundation dan bertujuan untuk membantu para guru binaan
untuk menerapkan pola pembelajaran aktif. Program pelatihan dan pendampingan
guru diselenggarakan secara rutin. Dengan program-program seperti ini,
guru-guru yang telah mengikuti pelatihan diharapkan mampu menerapkan pola
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan membantu para siswa untuk MIKIR
(Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi).
2. Budaya Baca
Membaca memang bukan satu-satunya cara untuk belajar. Namun
harus diakui, membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca, orang bisa melihat
dunia dan mempelajari banyak hal. Sayangnya, budaya membaca di Indonesia masih
tergolong rendah.
Dalam program pelatihan guru binaannya, Tanoto Foundation kerap memasukkan materi yang dapat membantu
meningkatkan budaya baca. Organisasi filantropi ini menggunakan pendekatan yang
berbeda dalam menumbuhkan minat baca siswa sekolah dasar. Salah satunya adalah
dengan memadukannya dengan permainan tebak kata.
Dengan pendekatan seperti ini, stigma bahwa membaca itu
membosankan bisa ditekan. Lebih jauh lagi, siswa jadi lebih terpacu untuk
membaca dan mencari ilmu secara mandiri.
3. Manajemen Berbasis Sekolah
Guru adalah tenaga penggerak pendidikan. Perannya dalam
dunia pendidikan sangatlah vital. Meski demikian, manajemen dan kepemimpinan di
sekolah juga memiliki andil besar. Tanpa kepemimpinan yang visioner dan kuat,
sulit untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Tanoto Foundation
memiliki program yang berfokus pada manajemen berbasis sekolah. Melalui program
ini, sekolah mitra Tanoto Foundation bisa mendapatkan pelatihan pengembangan
kepemimpinan dan manajemen sekolah yang lebih baik, partisipatif, akuntabel dan
fokus pada peningkatan kualitas pendidikan.
4. Perkuliahan untuk Calon Guru
Kualitas guru dibentuk sejak mereka mengenyam pendidikan di
bangku sekolah hingga universitas. Untuk menyempurnakannya, calon guru ini juga
harus mengikuti pelatihan khusus di Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik (LPTK).
Untuk membantu meningkatkan kualitas tenaga pendidik
Indonesia, Tanoto Foundation
menjalin kemitraan dengan LPTK yang tersebar di Indonesia. Hingga saat ini,
sedikitnya ada 10 LPTK yang terletak di 5 provinsi telah menjalin kerja sama
dengan Tanoto Foundation. Melalui kolaborasi ini, LPTK bisa mendapatkan wawasan
yang relevan dengan kondisi lapangan. Di sisi lain, mahasiswa calon guru juga
bisa mendapatkan ilmu yang benar-benar bisa dipraktekkan saat mengajar nanti.
Komitmen Tanoto
Foundation untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia akan
selalu sama. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi filantropi pendidikan
ini juga terus mengembangkan diri dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak
yang memiliki kepedulian yang sama. Selain bekerja sama dengan sekolah dan universitas,
Tanoto Foundation juga aktif
menjalin kerja sama dengan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar